Jumat, 23 Maret 2012

Seleksi PPAN Jawa Tengah 2012



Dinas Pemuda dan Olahraga Jawa Tengah bersama Purna Caraka Muda Indonesia (PCMI) Jawa Tengah mengundang pemuda-pemudi terbaik Jawa Tengah untuk mengikuti seleksi Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia. Bergabunglah dan tunjukkan kemampuan Anda sebagai Duta Muda Indonesia berikutnya!

Persyaratan Umum:
1. WNI, penduduk Jawa Tengah
2. Sehat jasmani dan rohani
3. Belum menikah
4. Memiliki wawasan yang luas mengenai Indonesia dan dunia internasional
5. Memiliki kemampuan seni dan budaya Indonesia
6. Belum pernah mengikuti program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) Kemenpora RI

Persyaratan Khusus:
1. Australia-Indonesia Youth Exchange Program (AIYEP): Putri, berusia 21-25 tahun per 1 September 2012
2. Ship for Southeast Asian Youth Program (SSEAYP): Putri, berusia 20-30 tahun per 1 September 2012
3. Indonesia Malaysia Youth Exchange Program (IMYEP): Putri, berusia 23-27 tahun per 1 Juli 2012
4. Indonesia-Korea Youth Exchange Program (IKYEP): Putra, berusia 18-25 tahun per 1 Oktober 2012

Syarat pendaftaran:
1. Fotocopy KTP Jawa Tengah (dilegalisasi)
2. Fotocopy Kartu Keluarga (dilegalisasi)
3. Fotocpy Akta Kelahiran
4. Fotocopy Ijazah SMA
5. Surat pernyataan belum menikah (tanda tangan di atas materai)
6. Surat pernyataan belum pernah mengikuti program PPAN sebelumnya (tanda tangan di atas materai)
7. Fotocopy sertifikat kompetensi berbahasa Inggris : TOEFL Paper (450)/ TOEFL IBT (40)/ TOEIC (400)/ IELTS (4,0)
8. Pas foto berwarna berukuran 4×6 sebanyak 2 lembar dan foto ukuran postcard sebanyak 1 lembar
9. Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) bagi peserta yang lolos seleksi provinsi
10. Fotokopi paspor (bagi yang memiliki)
11. Supporting documents atau portofolio peserta

Semua berkas dimasukkan ke dalam folder berwarna merah (AIYEP), kuning (SSEAYP), hijau (IMYEP), dan biru (IKYEP).

Proses Seleksi:
Seleksi akan dilaksanakan pada:
Kamis, 5 April 2012
Aula Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Tengah
Jalan Kyai Mojo Srondol Kulon Banyumanik
Semarang - Jawa Tengah

07.30-09.00 Pendaftaran
09.00-11.00 Seleksi Tertulis
12.00-13.00 Ishoma
13.00-selesai Interview

Materi Seleksi
Seleksi tertulis: Bahasa Inggris, Wawasan Nusantara, dan Wawasan Internasional
Seleksi interview: Bahasa Inggris, Kepemimpinan, Pengetahuan Umum, Pengetahuan Negara Tujuan, Psikologi, Komunikasi, Seni Budaya, Komputer.
* Peserta diharakan berpakaian rapi
* Hanya peserta yang lolos seleksi tertulis yang dapat mengikuti interview
* Peserta diperbolehkan membawa alat musik, kostum, CD, atau alat pendukung lain untuk keperluan interview

Untuk info lebih lanjut terkait program-program yang ditawarkan, silakan kunjungi: http://pcmijateng.wordpress.com/Informasi ada pada menu Program.

Contact Person:
Abe (0856 4716 1717)
Yoga (0896 6917 3697)
Twitter: @pcmijateng
Facebook: http://www.facebook.com/PcmiJawaTengah
Blog: http://pcmijateng.wordpress.com

Senin, 19 Maret 2012

Formasi AIYEP 2012-2013


Hallooo, pemuda-pemudi di seluruh penjuru negeri... jaga semangat kalian karena seleksi Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) 2012 sudah di depan mata, yuk latihannya lebih giat lagi, belajarnya juga harus tambah rajin biar maksimal nanti... :D

Khusus untuk Australia Indonesia Youth Exchange Program (AIYEP) 2012 berikut formasinya;

1. Aceh: Perempuan
2. Sumatera Utara: Laki-laki
3. Sumatera Barat: Perempuan
4. Bangka Belitung: Perempuan
5. Bengkulu: Laki-laki
6. Jakarta: Perempuan
7. Jawa Barat: Perempuan
8. Jawa Tengah: Perempuan
9. Jawa Timur: Perempuan
10. Nusa Tenggara Barat: Laki-laki
11. Kalimantan Barat: Laki-laki
12. Kalimantan Tengah: Laki-laki
13. Kalimantan Timur: Laki-laki
14. Sulawesi Selatan: Perempuan
15. Sulawesi Tenggara: Perempuan
16. Pusat
17. Pusat
18. Pusat

Dengan formasi diatas semoga kalian bisa mulai ambil kuda-kuda untuk memilih program mana yang sesuai dengan keinginan kalian... SALAM PEMUDA-PEMUDI!

Kamis, 15 Maret 2012

Nusantara Magazine 3rd Edition

Learning Bahasa Indonesia Can Be So Much Fun...!


Getting more interested in learning Bahasa Indonesia??? Already got the previous editions of NUSANTARA MAGAZINE??? or waiting for the new edition to come???

Yes, NUSANTARA MAGAZINE just published its 3rd edition... Let's grab it and learn more about Bahasa Indonesia... :D

*FYI: There are several features added in this edition, you'll sorry if missed it out... Trust me :)

Minggu, 11 Maret 2012

ASAL USUL BUMIAYU

ASAL USUL BUMIAYU




Perjalanan dari Mataram

Diawali dari mangkatnya Raden Mas Rangsang yang bergelar Panembahan Agung Senopati Ing Alaga Ngabdurrahman atau yang masyhur disebut dengan Sultan Agung Hanyakrakusuma pada tahun 1645, tepat enam tahun setelah berhasil menaklukan Blambangan tahun 1939. Sultan Agung telah berhasil melakukan ekspansi ke deluruh daerah di Jawa dan Madura (kecuali Banten dan Batavia)[1] dan beberapa daerah luar Pulau Jawa, seperti ; Palembang, Jambi dan Banjarmasin. Mangkatnya Sultan Agung membuat sang putra mahkota Pangeran Arum didaulat untuk memimpin Mataram, dengan gelar Sunan Amangkurat I. Sejak kepemimpinannya, wilayah Mataram berangsur-angsur menyempit karena aneksasi yang dilakukan oleh Belanda. Perpecahan tersebut disamping atas peran Belanda, juga akibat adanya kegusaran masyarakat atas ekspansi yang dilakukan oleh Mataram yang menjelang mangkatnya Sultan Agung. Pemberontakan-pemberontakan terhadap kekuasaan raja banyak dilakukan, antara lain dari ; keturunan Sunan Tembayat, keturunan Kadilangu, Wangsa Kajoran, keturunan Panembahan Rama dan Panembahan Giri.

Atas gencarnya aksi pemberontakan tersebut, mengakibatkan posisi Sunan Amangkurat I terpojok (yang dalam versi ini diindikasikan menjalin kerjasama dengan VOC - Verenidge Indische Oast Compagnie, sebuah organisasi monopoli perdagangan milik Belanda di Batavia) sehingga ia berinisiatif untuk menyelamatkan diri dan hendak meminta bala bantuan kepada Gubernur Jenderal De Cock.

Penamaan Ajibarang

Perjalanan Sunan Amangkurat I dikawal para prajurit keratin dengan mengambil route perjalanan Kedu-Banyumas-Tegal untuk kemudian singgah di Kadipaten Carbon atau Caruban atau Cirebon. Singkat cerita, sesampainya di suatu daerah barat Banyumas, Rombongan Gusti Sunan kehabisan perbekalan. Kemasygulannya bertambah setelah ia harus menerima kenyataan bahwa ia harus kehilangan puluhan prajuritnya yang mati akibat jarak tempuh perjalanan secara infanteri dengan medan yang berat dan sangat jauh.

Di daerah tersebut, abdi setia Sunan Amangkurat I, bernama Kyai Pancurawis yang juga bertindak sebagai sais kereta kencananya, kemudian berusaha menjual barang-barang bawaan yang masih tersisa demi untuk kemudian ditukar atau dibelikan kembali dengan bahan-bahan makanan pokok sebagai perbekalan untuk meneruskan perjalanan yang masih jauh. Usaha Kyai Pancurawis beserta para Ponggawanya ternyata berhasil. Baik barang yang memiliki nilai jual tinggi ataupun rendah semuanya terjual dan tertukar habis sehingga berhasil mendapatkan perbekalan yang dikehendaki.

Bukan main senangnya hati Gusti Sunan melihat usaha abdi-abdinya. Sebagai wujud rasa syukurnya, ia menamakan daerah tersebut dengan AJIBARANG, yang berarti barang apapun yang dijual didaerah tersebut “ana ajine” atau ada harganya.

Legenda Paguyangan

Perjalanan kembali dilanjutkan. Kali ini kembali Gusti Sunan harus menelan pil pahit. Betapa tidak, kuda penarik kereta kencananya mendadak jatuh tersungkur terkulai tak berdaya. Berbagai cara ia lakukan untuk dapat mengembalikan kondisi kudanya. Hal tersebut terutama dilakukan oleh Kyai Pancurawis, dimana Kyai Pancurawis terkenal sebagai abdi keraton yang memiliki daya linuwih yang cukup tinggi. Di tengah suasana keprihatinan itu, Gusti Sunan beserta rombongannya beristirahat sembari menunggu hasil laku tapa yang dilakukan oleh Kyai Pancurawis di sebuah tempat petilasan Senopati Linduaji (yang dulu pernah menjadi spionase ayahandanya, Sultan Agung). Tempat tersebut sekarang dikenal dengan sebutan Curug Pereng dekat mata air Kali Pemali Desa Winduaji Kecamatan Paguyangan. Sementara tempat peristirahatan Sunan Amangkurat I di kawasan tersebut sekarang dikenal dengan nama Desa Pesanggahan (yang berarti tempat singgah ; sanggrah).

Dari petunjuk yang dihasilkan dari laku tapa tersebut, Kyai Pancurawis mendapatkan perintah supaya ia mengambil air yang berasal dari sebuah sendang (danau) di lereng Gunung Slamet yang dihuni oleh makhluk air jejaden (jejadian) jelmaan ponggawa Nyai Roro kidul. Segeralah Kyai Pancurawis terhenyak dari laku semedinya, untuk kemudian mencari tempat yang dimaksud. Cukup lama ia mencarinya, akhirnya ditemukanlah tempat yang ia tuju. Sebuah sendang di tempat yang sangat sejuk yang sekarang dikenal oleh masyarakat dengan sebutan TELAGA RANJENG, dengan jutaan ikan lele sebagai penghuninya.[2]

Kyai Pancurawis menerima petunjuk, jika air yang berasal dari sendang tersebut kemudian dapat disiramkan ke sekujur tubuh kuda penarik kereta kencana Gusti Kanjeng Sunan Amangkurat I yang dalam kondisi sekarat. Hasilnya ternyata sungguh mengejutkan, setelah sekujur tubuh kuda itu basah terkena siraman air Telaga Ranjeng, secara berangsur-angsur namun dalam waktu yang cukup singkat, kuda itu dapat pulih seperti sedia kala. Atas keberhasilan usaha Sang Sais, Gusti Sunan berujar, “Tempat ini aku namakan PAGUYANGAN, dan aku yakin kalau tempat ini tidak akan kekurangan air sampai kapanpun sebagai sumber kehidupan masyarakatnya kelak.”

Di tengah kegembiraan sumringah wajah Gusti Sunan, terdengar helaan berat nafas Kyai Pancurawis yang masih berfikir tentang adanya pantangan bagi kuda kesayangannya itu. Dalam petunjuk yang ia terima, jika kuda itu telah pulih, maka hal yang tidak boleh ia lakukan adalah menginjak bambu kering. Jika pantangan itu terlanggar, maka tak ayal lagi kematian yang akan menimpa kuda tersebut.

Tibalah di suatu tempat dimana kejadian yang tidak diinginkan kembali terjadi. Dalam perjalanan berikutnya, secara tiba-tiba kereta kencana terangkat ke atas sampai hampir menjatuhkan Sunan Amangkurat I. Seekor ular besar tampak berada di depan kereta kencana. Sontak saja, kuda penarik mengangkat kakinya tinggi-tinggi. Dengan tenang, Kyai Pancurawis mencoba menenangkan gelisah dan ketakutan si kuda. Diambilnyalah sebuah bambu kering yang digunakan untuk mengusir ular yang menghadangnya. Tampak si ular tak kuasa menghadapi kekuatan batin Kyai Pancurawis, sehingga ia terpaksa harus meninggalkan mangsanya. Kepergian ular itu membuat tenang perasaan seluruh rombongan tak terkecuali Kyai Pancurawis dan kuda kesayangannya. Dibuangnyalah bambu kuning pengusir ular tadi, namun tak disangka dan tak dinyana, Kyai Pancurawis tak menyadari jika kudanya menginjak bambu kuning yang ia buang di hadapan kereta kencana Gusti Sunan sehingga mengeluarkan bunyi “kre..tek !”. (tempat tersebut kemudian dinamakan Desa KRETEK).

Suara angin menderu dan membahana seolah memecah keheningan rombongan Sunan Amangkurat I. Ia dan rombongannya merasa seolah-olah ada yang sedang memburunya dengan kekuatan yang sangat dahsyat. Lari secepat kilat adalah pilihan terbaik yang dapat dilakukan rombongan saat itu, sehingga tempat berlarinya rombongan tersebut oleh masyarakat sekarang dikenal dengan nama PAGOJENGAN, berasal dari kata “nggojeng” yang berarti ; berlari cepat.

Bumiayu ; Mitos dan Legenda Nyai Rantansari

Sunan Amangkurat I dan wadya balanya memasuki suatu wilayah, dimana ia dan rombongannya dihadapkan pada suatu kejadian yang amat serius dan sangat membingungkan. Hal ini terjadi setelah rombongan masuk sebuah desa bernama “DAHA”.[3] Tanpa sebab musabab yang jelas, mendadak kuda penarik kereta kencana yang tidak lama telah melewati masa kritis, tiba-tiba terkulai lemas dan mati.

Bukan main sedihnya hati Gusti Sunan, terlebih Kyai Pancurawis yang merasa telah menyatu dengan kuda tersebut. Beberapa prajuritnya juga hilang tak berbekas seperti lenyap ditelan bumi. Dengan penuh rasa haru, dikuburkannyalah kuda itu di suatu tempat yang sekarang bernama KARANGJATI. [4] Agak lama Gusti Sunan dan rombongan berada di tempat tersebut. Ia telah mengalami beberapa peristiwa yang mengguncangkan hatinya. Ia sadar, jika ia telah lalai dalam menjalankan amanat sebagai Sultan Mataram sesuai dengan pesan dan petuah ayahanda dan kerabat keluarga kasultanan Mataram. Ia tidak memiliki siapa-siapa lagi selain Allah SWT dan prajurit-prajurit yang masih setia kepadanya.

Begitu mendalam pula kesedihan yang dialami Kyai Pancurawis, yang kemudian ia meminta izin kepada Sunan Amangkurat I untuk diperkenankan tetap tinggal di Karangjati mengurus kuburan kuda kesayangannya sampai ajal menjemputnya.[5] Walhasil dengan tidak ikut sertanya Kyai Pancurawis menemaninya melanjutkan perjalanan, maka Gusti Sunan pun menjadi tidak memiliki semangat. Satu-satunya harapan yang sekarang ia miliki hanyalah bertemu dengan seseorang yang dapat mengobati kegundahan hatinya dan meluruskan langkah kehidupannya. Sesaat ia memandang sekeliling, tampak di pelupuk matanya Gunung Slamet yang menjulang tinggi ke angkasa, didampingi pebukitan yang setia menemani keperkasaannya. Sementara lerengnya, terhampar area pesawahan yang merupakan panorama keindahan alam sangat luar biasa. Sebuah wilayah yang masih dalam kekuasaan pemerintahannya di Mataram dengan masyarakat yang ramah dan religius, begitu pikirnya. Decak kagumnya, mengundang hasratnya untuk memberikan nama wilayah ini dengan nama BUMIAYU.

Di Bumiayu inilah Sunan Amangkurat kemudian bertemu dengan sosok wanita jelita yang memikat hatinya. Ia berusaha menghampiri wanita itu, namun semakin cepat ia berusaha meraihnya semakin cepat pula wanita itu lenyap dari pandangan matanya. Sampailah Gusti Sunan di sebuah tempat dimana ia melihat wanita itu masuk dan hilang tak berbekas. Betapa terkejutnya Gusti Sunan, ketika secara tiba-tiba muncul suara tanpa rupa yang menasehatinya supaya selalu mendekatkan diri kepada Tuhan dan untuk memperolehnya ia harus terus berjalan ke utara bukan ke barat. Di bawah pohon beringin besar ia tertunduk lesu sembari menyadari kealpaannya selama ini. Tempat tersebut kini bernama Dukuh Kramat (yang berarti Kramat ; Wingit atau angker) dan terdapat CANDI KRAMAT yang dipercaya masyarakat setempat dihuni oleh Nyai Rantansari.[6]

Sosok wanita ayu itu juga yang ikut memiliki peran atas penamaan Bumiayu ini. Menurut Sunan Amangkurat I, pemberian nama Bumiayu ini memang selain memiliki panorama alam yang sangat indah, juga karena wilayah ini “dikuasai” oleh Nyai Rantansari yang memiliki kecantikan tiada tanding.

[1] Sultan Agung pernah dua kali mencoba melakukan serangan ke Batavia, yaitu pada tahun 1627 dibawah pimpinan Tumenggung Baureksa dan Tumenggung Suro Agul-agul. Tahun 1629 dibawah pimpinan Kyai Ageng Juminah, Kyai Ageng Purbaya dan Kyai Ageng Puger, Kedua penyerangan tersebut tidak berhasil menembus benteng pertahanan VOC di Batavia. Prajurit Mataram telah kehabisan tenaga akibat kurangnya perbekalan, karena dibakar pengkhianat. Kegagalan itu sebenarnya sudah dapat dirasakan oleh Senopati Linduaji yang bertugas sebagai spionase, yang menyatakan terdapat indikasi penyusupan dan pengkhianatan oleh masyarakat yang ditugasi menjaga lumbung padi untuk perbekalan prajurit Mataram yang ditempatkan di daerah perbatasan (Jawa Tengah – Jawa Barat). (ENSIKLOPEDI ISLAM, Jilid 3)

[2] Penduduk setempat mempercayainya, bahwa ikan-ikan tersebut diutus untuk menjaga area pesawahan di Desa Pandansari. Konon, sawah-sawah di desa ini tidak pernah terkena hama tikus. namun daerah sekitar, banyak ditemukan sawah yang terkena hama tersebut, yang diyakini kalau tikus-tikus tersebut bersumber dari ikan-ikan lele yang berada di Telaga Ranjeng. Wallahu a’alam ….

[3] Konon menurut cerita, Desa Daha ini leluhur dan pendirinya adalah berasal dari Kerajaan Daha, Kediri Jawa Timur. Sekarang desa tersebut bernama Negaradaha berada di Wilayah Kecamatan Bumiayu. Di desa tersebut juga terdapat suatu tempat bernama Candi Nyai Rantansari yang dipercaya memiliki hubungan dengan Candi Kramat di Bumiayu yang juga Nyai Rantansari sebagai Danyang yang Mbahurekso tanah Bumiayu.

[4] Dukuh Karangjati terletak di Desa Kalierang Kecamatan Bumiayu. Terdapat sebuah tempat dimakamkannya Kyai Pancurawis dan kuda kesayangannya, yang sekarang tempat tersebut dikenal oleh masyarakat dengan nama CANDI PANCURAWIS.

[5] Sampai dengan akhir hayatnya, konon Kyai Pancurawis yang memiliki kelebihan-kelebihan tertentu kemudian ditokohkan oleh masyarakat sekitar. Ia dimakamkan disamping kuda kesayangannya sesuai dengan wasiat sebelum wafatnya.

[6] Masyarakat mempercayai Sosok Nyai Rantansari adalah sebagai Danyang atau sebangsa Jin perempuan yang masih memiliki ikatan dengan penguasa Pantai Selatan, Nyai Roro Kidul. Konon, ia suka memakai pakaian hijau pupus. Maka, kepercayaan masyarakat Bumiayu, adalah pantang bagi orang memakai pakaian dengan warna yang sama saat masuk ke Dukuh Kramat, terlebih saat memasuki kawasan Candi Kramat.

Sabtu, 03 Maret 2012

Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) 2012 Propinsi Jawa Tengah

Program PPAN (Pertukaran Pemuda Antar Negara) merupakan program tahunan hasil kerjasama Pemerintah RI dengan negara-negara sahabat dan telah diadakan sejak 1973. Program PPAN ini dikelola oleh Kementrian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora) RI yang terdiri dari:

1. Program Pertukaran Pemuda Indonesia-Kanada (ICYEP)

2. Program Pertukaran Pemuda Indonesia-Australia (AIYEP)

3. Program Kapal Pemuda ASEAN-Jepang (SSEAYP)

4. Program Pertukaran Pemuda Indonesia-Malaysia (IMYEP)

5. Program Pertukaran Pemuda Indonesia-Korea (IKYEP).

6. Program Pertukaran Pemuda Indonesia-Cina (ChIYEP)

Masing-masing program tersebut memiliki karakteristik yang berbeda walaupun terdapat persamaan yang mendasar, yaitu menjadi perwakilan pemuda Indonesia di level internsional. Disini para pemuda dididik dan diberikan pengalaman untuk lebih menghargai Indonesia sebagai salah satu bangsa di dunia yang siap bekerja sama dan menghargai bangsa-bangsa lain dalam pembangunan global.

Salah satu hal paling menarik dari program pertukaran adalah kesempatan untuk memperluas persahabatan dengan pemuda dari berbagai belahan dunia. Jejaring internasional yang kuat akan sangat membantu pengembangan diri dan karir di masa mendatang. Program pertukaran akan menjadikan peserta sebagai warga dunia (citizens of the world) yang berkontribusi pada masyarakat dengan kekuatan yang dimilikinya di mana pun mereka berada.

Kamis, 01 Maret 2012

Beasiswa FULBRIGHT 2012-2013


Mengenyam pendidikan di luar negeri, bukan hal sulit untuk Anda raih. Berbagai penawaran beasiswa kini diberikan untuk memudahkan siapa saja melanjutkan studi ke luar negeri.

Baru-baru ini, salah satu yayasan pertukaran pelajar antar Indonesia dan Amerika, American Indonesian Exchange Foundation (Aminef) melalui program beasiswa Fulbright menyediakan beasiswa untuk semua program S2, S3, Ph.D, Penelitian, dan program non-gelar untuk tahun ajaran 2012-2013.

Berikut cara mengajukan aplikasi untuk mendaftar:
1. Isi aplikasi pendaftaran yang bisa diunduh di laman resmi Fulbright atau melalui kantor Aminef,
2. Menyertakan berkas fotokopi Test of English as Foreign Language (TOEFL), baik TOEFL nasional ataupun Internsional yang berlaku hingga dua tahun.
3. Surat rekomendasi dari atasan, dosen maupun pembuat kebijakan di kampusmu.
4. Transkrip nilai yang sudah diterjemahkan dan dilegalisir
5. Fotokopi KTP dan Passport

Adapun persyaratan pelamar sebagai berikut:
1. Memiliki jiwa kepemimpinan, disiplin, komitmen dalam melanjutkan pendidikan tinggi.
2. Mengetahui budaya Indonesia dan Amerika guna pertukaran budaya yang diharapkan menjadi jembatan dalam mempererat hubungan bilateral antar kedua negara.
3. Berkomitmen pada program studi yang dipelajari atau pada penelitian yang diajukan
4. Bersedia kembali ke Indonesia setelah mendapatkan gelar
5. Bersedia membaktikan ilmu yang didapat sebagai bentuk kontribusi terhadap masyarakat.

Daftarkan diri Anda melalui situs Fulbright, atau untuk lebih lengkapnya, langsung ke kantor Aminef di CIMB Plaza lantai tiga, Jalan Jendral Sudirman Kavling 25, Jakarta. Tenggat waktu untuk mendaftar di tahun ajaran 2012-2013 ini adalah 15 April 2012. Walaupun masih lama, baiknya Anda persiapkan sejak sekarang.

Beasiswa ADS & ALAS 2012-2013


Mengenyam kuliah S2 dan S3 di Australia menjadi salah satu primadona mahasiswa asal Indonesia. Selain maju, negara tersebut juga memberikan sejumlah kemudahan. Salah satunya menyediakan beasiswa untuk meringankan beban kuliah di sana.


Australian Development Scholarship (ADS) dan Australian Leadership Awards Scholarhsip (ALAS) adalah dua di antara beasiswa yang ditawarkan. Pendaftaran beasiswa ini dimulai 12 Maret-17 Agustus 2012 untuk studi yang dimulai 2013/2014. Pada tahun ini, proses aplikasi ADS dan ALAS akan digabung, meski saat Anda mendaftar harus memilih salah satu.

Kedua beasiswa tersebut dinaungi oleh AusAID, hasil kerjasama Pemerintah Australia dan Indonesia. Beasiswa ini juga sangat fokus untuk kawasan seperti Papua, Papua Barat, NTB, NTT, dan Aceh.

Prioritas kajian diutamakan untuk empat sektor yang tertumpu pada pengembangan SDM dan pembangunan Indonesia. Yakni:

• Pertumbuhan berkelanjutan dan manajemen ekonomi
• Demokrasi, keadilan dan tata pemerintahan yang baik
• Investasi dalam pembangunan manusia
• Keamanan dan perdamaian.

Informasi rinci pada sektor-sektor prioritas dapat ditemukan di www.australiaawardsindo.or.id

Seleksi beasiswa ADS dan ALAS akan didasarkan pada kualitas pemohon, kompetensi akademik, dan yang paling penting dampak potensial terhadap tantangan pembangunan di negara asal.

Persyaratan beasiswa ADS dan ALAS

1. Melamar untuk program studi yang termasuk di sektor prioritas pembangunan
2. Memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 2,9 atau 2,75 bagi pelamar dari AusAID bidang fokus geografis dan untuk pelamar dari kategori target
3. Memiliki Indeks Prestasi Kumulatif minimal 2,75 untuk penerima beasiswa penyandang cacat sebagaimana dinyatakan dalam formulir aplikasi beasiswa ADS.
4. Memiliki kemampuan berbahasa Inggris minimum 5.0 pada IELTS (atau 500 dalam TOEFL berbasis kertas atau 61 berbasis internet TOEFL). Hasil IELTS atau TOEFL harus yang terbaru (hasil tes yang diperoleh pada tahun 2010 atau 2011 akan dianggap masih berlaku).
5. Jika melamar doctor (S3), pelamar akan dibatasi untuk staf universitas, institusi pendidikan tinggi, lembaga penelitian, pengambil kebijakan utama dan kandidat target pada lembaga-lembaga lain yang terkait dengan kegiatan AusAID.
6. Sertakan juga akte kelahiran, KTP/Paspor, CV, kopi ijazah terakhir, dan transkrip nilai.

Persyaratan lengkapnya bisa Anda unduh di sini atau buka http://www.ausaid.gov.au/scholar/publications.cfm

Aplikasi harus dikirim berupa hardcopy. Tiga salinan formulir dan semua dokumen yang dilampirkan harus diterima pada 17 Agustus 2012 di Kantor Awards Australia. Formulir pendaftaran dapat didownload di www.australiaawardsindo.or.id atau bisa mendatangi langsung kantornya di Jakarta.

Australian Awards Office
Alamat: Gedung Wira Usaha lantai 7
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C-5, Kuningan
Jakarta Selatan 12940, Indonesia
Telepon: +62 21 527 7648
Fax: +62 21 527 7649
Email: info@australiaawardsindo.or.id
Website: www.australiaawardsindo.or.id